Wujudkan Desa Kuripansari Sadar Gizi, UNAIR X GLS Kenalkan Manfaat Tumbuhan Liar dan Makanan Bergizi lewat permainan Anak !
Kesehatan dan kesejahteraan anak-anak merupakan prioritas utama dalam pembangunan masyarakat. Salah satu aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah gizi yang seimbang. Anak-anak yang mendapatkan gizi yang baik memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, konsentrasi yang lebih baik, dan potensi perkembangan yang optimal. Dalam rangka meningkatkan kesadaran gizi di kalangan anak-anak SD, pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan tumbuhan liar dapat menjadi alternatif yang efektif.
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan anak-anak SD tentang pentingnya gizi yang seimbang.
2. Memperkenalkan jenis-jenis tumbuhan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gizi.
3. Mengajarkan cara memanfaatkan tumbuhan liar tersebut dalam menu sehari-hari.
Rangkaian acara;
1. Sosialisasi dan Penyuluhan
Tim pengabdian masyarakat akan mengadakan sesi sosialisasi di sekolah-sekolah dasar. Dalam sesi ini, akan dijelaskan mengenai pentingnya gizi yang seimbang, dampak buruk dari gizi yang tidak seimbang, dan bagaimana gizi yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak serta jenis jenis gizi. Informasi ini akan disajikan secara sederhana dan menarik agar mudah dipahami oleh anak-anak. Selain memberikan pemaparan secara langsung, sosialisasi ini juga diberikan berupa poster yaitu poster stunting dan poster tumbuhan liar.


2. Pengenalan Tumbuhan Liar melalui permainan kartu “BOTANIKU”
Anak-anak akan diajak untuk mengenal beberapa jenis tumbuhan liar yang aman dan kaya gizi. Contoh tumbuhan seperti daun kelor, jelatang, dan bunga rosella akan dijelaskan manfaat gizinya secara ringkas. Dalam sesi ini, anak-anak juga akan diajak untuk berdiskusi tentang tumbuhan-tumbuhan yang ditemukan di sekitar lingkungan mereka. Pengenalan ini dilakukan dengan permainan kartu “BOTANIKU” Kartu ini berisi berbagai jenis jenis tanaman liar yang disertai gambar. Pada permainan ini anak akan secara otomatis mengenal tumbuhan liar dan cara pengolahannya. Permainan ini didesain unik dan sederhana sehingga dapat dimainkan anak mulai usia 8 tahun keatas.

3. Permainan ular tangga Sadar Gizi
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga dan Green Living Support mengembangkan permainan ular tangga edukatif, permainan ini didesain secara khusus untuk meningkatkan kesadaran anak untuk mengkonsumsi makanan sehat. Dalam permainan ini juga disebutkan missal anak terlalu banyak makan permen/gula maka akan terkena ular (turun) yang dampaknya akan membuat gigi keropos. Anak anak dari SDN Kuripansari begitu antusias mengikuti permainan ular tangga ini.

4. Pembuatan Gerobak Baca
Gerobak baca adalah inovasi yang tim buat untuk meningkatkan minat baca anak anak. Tema tema buku yang disajikan adalah tema gizi dan Kesehatan untuk anak. Sebagian besar buku yang disajikan adalah buku anak anak yang dilengkapi dengan warna dan gambar yang menarik. Saat gerobak baca ini dibuka, anak anak begitu antusias menyerbu dan membaca buku buku yang menarik bagi mereka.

5. Mencoba makanan sehat
Hasil pengolahan tumbuhan liar juga di jajakan kepada anak anak. Menu yang disajikan adalah es krim gembili. Anak anak diajak untuk menikmati gembili dengan cara yang berbeda. Gembili yang umumnya hanya dikukus, namun kini disajikan dengan cara yang berbeda. Es krim gembili ini mendapat respon yang positif dari anak anak, banyak anak mengatakan bahwa es krim ini enak. Kegiatan ini juga memberikan edukasi ke anak anak bahwa banyak makanan yang sehat juga enak.
Pemanfaatan tumbuhan liar sebagai sumber gizi alternatif dapat menjadi langkah efektif dalam meningkatkan kesadaran gizi di kalangan anak-anak SD. Dengan pendekatan yang menarik dan praktis, anak-anak dapat belajar untuk memilih makanan yang lebih sehat dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan akan terbentuk generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan sadar akan pentingnya gizi yang seimbang.
Penulis: Ana Martina
Dokumentasi: Tim Pengabdian Masyarakat UNAIR & GLS