Eco Chop: Solusi Ramah Lingkungan dari Limbah Kemasan Makanan Konvensional dan Emisi Gas Rumah Kaca yang Dihasilkan Industri Kuliner
Bincang Lingkungan Vol. 1 akhirnya diadakan lagi untuk pertama kalinya dalam 2 tahun terakhir! Bincang Lingkungan Vol. 1 telah diadakan secara online melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu, 15 Februari 2025. Bincang Lingkungan kali ini mengundang pendiri Eco Chop. Eco Chop adalah sebuah startup kemasan makanan ramah lingkungan yang didirikan oleh Rizky Ahmad Maulana Hamdani, mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Airlangga yang saat ini sedang menyusun skripsi. Eco Chop telah banyak memenangkan penghargaan dan dipamerkan di berbagai event di Indonesia.
Eco Chop tercipta karena kekhawatiran terhadap limbah kemasan makanan konvesional berbahan plastik yang sulit terurai secara alami. Ditambah sistem pilah sampah untuk daur ulang plastik yang masih belum diterapkan di Indonesia. Selain itu, Indonesia menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ke-8 di dunia. Sedangkan, emisi gas rumah kaca ini (beberapa sumbernya dari limbah sisa makanan, kemasan makanan konvensional, dan pertanian) dapat meningkatkan suhu bumi. Oleh karena itu, Eco Chop berkomitmen menanggulangi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca Indonesia melalui produksi kemasan makanan yang dapat terurai secara alami.

Selama yang kita tahu, industri kuliner telah menggunakan kemasan makanan konvensional dari bahan plastik, seperti styrofoam, kertas minyak, kotak kertas, dan wadah plastik. Penggunaan wadah konvensional ini diminati karena sangat murah. Namun, kemasan konvensional yang tidak didaur ulang, akan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi pada kenaikan suhu rata-rata bumi. Tidak hanya suhu rata-rata, pemanasan global adalah awal dari rantai bencana-bencana ekologis lainnya yang sudah mulai kita alami.
Kemasan makanan konvensional juga berdampak pada kesehatan. Kemasan makanan konvensional melepaskan zat karsinogenik dan BPA (Bisphenol A) yang menyebabkan gangguan hormon. Selain itu, kemasan makanan konvensional juga sulit didaur ulang dan perlu waktu hingga 1 juta tahun untuk terurai secara alami.

Eco Chop hadir sebagai solusi permasalahan-permasalahan lingkungan tersebut. Produk-produk Eco Chop dapat terurai secara alami dalam 1-2 bulan karena berbahan dasar limbah jerami dan ampas tebu yang dibeli dari petani lokal di Probolinggo. Selain menerapkan ekonomi sirkular, Eco Chop juga berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pemberdayaan masyarakat oleh Eco Chop ini adalah untuk memproduksi HiPack, kemasan makanan sekali pakai yang dapat digunakan untuk pribadi, bisnis, dan acara-acara tertentu. Produksi HiPack juga sudah menerapkan sistem automasi dengan menggunakan mesin, yang berarti Eco Chop dapat memproduksi pemesanan dalam jumlah besar.
Produk-produk HiPack dari Eco Chop:
- My Plate
- My Bowl
- My Cup
- My Large Box: Wadah dengan 3 sekat
- My Small Box: Wadah tanpa sekat
Produk-produk HiPack ini ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami, dapat dikompos, telah teruji tahan panas oleh lab, dan tahan air. Produk-produk HiPack juga dipastikan aman untuk kesehatan karena terbuat dari bahan alami. HiPack juga tersertifikasi dan saat ini telah diperjual belikan di pasar.
Bagi kalian yang ingin bertanggung jawab dengan limbah kemasan makanan dan ingin memesan HiPack, dapat menghubungi Eco Chop di nomor +6287814417525.
Bagi yang ingin menyimak Bincang Lingkungan Vol. 1 untuk belajar lebih lanjut tentang kaitan antara limbah kemasan makanan dan perubahan iklim, dapat menonton talkshow-nya dilink berikut: https://www.youtube.com/watch?v=8dn2mHrP8VI
Mari lebih bertanggung jawab dengan limbah kemasan makanan yang kita hasilkan untuk mencegah memperparah perubahan iklim!
Penulis: Niluh Indhit Arimbi
Dokumentasi: Panitia Bincang Lingkungan Vol. 1